
Istora selalu penuh sorak-sorai penonton ketika tim merah-putih berlaga, tak peduli lagi kemarin ribut2 pilkada, tak peduli lagi kamu dari partai apa, kamu dari suku mana, agamanya apa, kalangan artis atau pelajar, semuanya hanya satu kata DUKUNG INDONESIA.
tak kalah juga sorak-sorai di warung kopi, di mall, di kantor2, di rumah warga, ataupun di kos2an.
lepas dari semangat yangmembahana mendukung merah putih, ada hal yang membuat saya tertarik dari tayangan televisi "live" pertandingan badminton tersebut. yaitu ketika replay smash, ada hasil pengukuran kecepatan smash para pemain. hal ini tentu sangat menakjubkan, dimana replay hanya berselang beberapa detik setelah kejadian, dan hasil pengukuran kecepatan smash sudah ditampilkan. akuratkah? bagaimana cara mengukurnya?
dari hasil searching di dunia maya, record dunia kecepatan smash di bulutangkis dipegang oleh Fu Haifeng salah seorang pemain ganda China yang berpasangan dengan Cai Yun, record tersebut dilakukannya di Piala Sudirman 3 Juni 2005, dengan kecepatan 332 km/h (206 mph). dan itu merupakan kecepatan tertinggi yang pernah tercatat dari olahraga yang menggunakan raket. dan kecepatan 206 mph adalah lebih cepat daripada kecepatan Kereta Api Eurostar yang kecepatan maksimumnya 186.4 mph.
sedangkan record smash untuk pemain tunggal putra deicetak dengan kecpatan 305 km/h (189 mph) oleh Taufik Hidayat pemain sekaligus selebritis dari Indonesia. bahkan menurut catatan kecepatan backhand smash Taufik mencapai 260 km/h pada waktu berlaga melawan Chen Hong.
masih penasaran dengan metode pengukuran smash tersebut, aku langsung sms teman broadcaster yang sedang bertugas di istora senayan. aku menanyakan bagaimana anak editor bisa menampilkan hasil kecepatan smash dalam waktu beberpa detik setelah kejadian?
dari keterangan dia, ada petugas khusus yang bertugas menembakkan speed gun (atau lebih populer dengan radar gun) yang biasa digunakan untuk mengukur kecepatan bola pada pertandingan baseball
0 komentar:
Posting Komentar